Rabu, 14 Oktober 2015

                                       


                ” MENGANCAM KENANGAN “
Sutradara: Ibrahim
 
          Pada suatu pagi ada seseorang nyonya  yang berada di ruang tamu , pada setiap pagi hanya menyapu teras rumahnya sambil mengingat masa lalu nya . bicara di ruang tamu dan tempat banyaknya debu . debu yang banyak itu berbicara . debu ini bagaikan sesosok yang selslu bertanya “ Mengapa nyonya tak pernah merelakan masa lalunya ?? “

          Di sini nyonya yang memiliki kenangan menyedihkan , tentang betapa seorang wanita yang di tinggal suami nya yang pergi entah ke mana , apa alasannya,  masalahnya . Seorang wanita yang tak hanya di tinggal pergi oleh seorang suami dan juga oleh sang anaknya . betapa pedihnya ?? anak pria dari nyonya yang sedang jatuh cinta kepada wanita yang tidak tepat untuk di cintai . Karena seorang anak yang rela pergi meninggalkan Ibunya  demi seorang kekasih . Sejenak seorang pria ini yang terus-terus bertanya tentang Siapa Ayahnya ? dan Dimanakah Ayahnya ? yang sering di sebut sayap emas yang hilang . si Ibu yang selalu bingung dengan pertanyaan yang seperti ini . ingin bercerita , tapi apa yang harus di ceritakan ??

           Anak lelaki yang di tunggu-tunggu Nyonya itu masih belum menyadari juga perihal Nyonya yang menghabiskan sisa masa hidup dengan mengusap pigura berisi gambar wajahnya yang tersenyum bahagia . ia hanya tahu bahwa hatinya patah , semakin patah ketika  mengenang wanita yang aroma tubuhnya tertinggal di dalam bak mandinya . hingga yang ia lakukan  adalah tenggelam dalam kenangan yang ia anggap akan menghabisi seluruh sisa masa hidupnya . mengeruk dalam-dalam tanah di bawah pohon itu untuk mengubur sedalam mungkin kenangannya . Dan, masih belum menyadarinya juga bahwa walau tubuh wanita itu terkubur sedalam mungkin, tapi kenangan tidak akan pernah ikut terkubur di sana .

            Mereka berdua mungkin sama seperti pagi dan malam yang bersekutu untuk menghadirkan kenangan indera, lewat visualisasi, suara, dan sentuhan bersama rasa yang bahagia , marah, dan sedih. Sempurna kenangan itu datang . kenangan itu datang dengan undangan yang tidak di sengaja, dan setelah itu , tidak mau pergi. Sepanjang masa hidupnya, maka kenangan itu akan semakin menjadi, semakin menumpuk dan tak aka ada habisnya . dan, sayangnya selalu ada ruang untuk kenangan itu semakin tumbuh besar. Dan, sayangnya tidak pernah ada yang mampu menemukan cara bagaimana kenangan itu di musnahkan.

             Di Pagi ketika pagi mengantarkan jejak itu di teras rumahnya , Nyonya tidak bisa memilih akan menangis sedih atau bahagia . Sedih karna kenangannya seketika seperti menepi . Bahagia karena kenangannya ada di depan mata . anak lelaki yang Nyonya ceritakan pada dinding-dinding dan debu yang berpendar di lampu kamarnya menjejakan kaki di teras rumah.

         Namun Nyonya hanya diam. Satu satunya yang mengerti hanyalah bekas pigura yang pernah tergantung di ruang tamunya dan debu-debu yang masih setia menempel di sana . dan, satu-satunya tangan yang bisa menghentikan laju air adalah pemiliknya . bak mandi itu sudah penuh hingga airnya meluber ke seluruh ruangan, sama seperti kenangan yang memenuhi seluruh ruang hidup mereka berdua .

Lalu kepala itu kembali ke kaki Nyonya, merebahkan tubuh di sana dan saling menikmati kenangan ddan ingatan dari jejak-jejak pigura. Sama seperti kenangan yang menyimpan rapat-rapat rahasia setiap insan. Dan, karena ialah penjaga rahasia paling sempurna, setiap insan akan merasa di ancam oleh masa lalunya, masa yang sedang dilaluinya. Dan masa depan yang menantinya. Sama seperti kenangan yang sangat bungkam pada setiap apa yang dilalui, setiap insan akan merasa diancam oleh apa yang ia lalui sendiri, tanpa orang lain. Dan, cara terbaik memberikan ancaman pada kenangan adalah dengan menerima,menyaksikan, dan berlapang dada bahwa kenangan itu aka nada tempatnya pada seluruh sisa hidupnya .

Judul : Mengancam Kenangan
Tokoh : debu (roh), wanita, lelaki, dan Nyonya
Perwatakan :
Debu:yang selalu memberi saran untuk melupakan kenangan
Nyonya : susah melupakan kenangan
Lelaki : rasa ingin tau yang tinggi
Wanita : belum jelas perwatakannya
Latar : ruang tamu
Alur : flaback (mundur)
Tema : Kenangan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar